Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menanam Hanjeli (Barley), Membangun Kemandirian Ekonomi Ditengah Pandemi

Diantara kekuatan yang harus dibangun oleh Nahdlatul ‘Ulama adalah kemandirian Ekonomi. Idealnya, NU yang merupakan organisasi terbesar dan terbanyak pengikutnya, memiliki kekuatan dan kemandirian ekonomi. Tidak lagi jadi objek pasar namun mampu menjadi subjek ditengah-tengah industri 4.0. Demi terciptanya kemaslahatan yang lebih luas, NU sepatutnya sudah memikirkan tantangan di era pemasaran global sekarang ini. jika tidak, mungkin NU akan tetap menjadi objek dan akan tergilas oleh kemajuan sekarang ini.

Sebenarnya, di NU sudah ada lembaga LPNU dan LPPNU, lembaga yang fokus menangani masalah perekonomian dan pertanian. Namun sampai saat ini belum ada bukti nyata program NU yang dirasakan oleh warga nahdliyin di bidang perekonomian dan pertanian. Ditengah-tengah pandemi COVID-19 ini, kami NU Ranting Mekarmulya MWC NU Pamarican, ingin ikut andil dalam perkembangan perekonomian dan pertanian yang berbasis penanaman dan pengolahan hasil pertanian  melalui program Menanam Hanjeli (Barley/Jali).

Artikel sekaligus reportase ini akan sedikit panjang, dengan tujuan agar program  Penanaman Hanjeli ini bisa dikembangkan di Ranting NU yang lain. Isi pembahasan meliputi:

 

Apa itu Hanjeli (Barley)?


Jali atau barley atau hanjeli di jawa barat, memiliki nama latin Coix lacryma-jobi, merupakan tumbuhan biji-bijian dari jenis padi-padian. Jali ini sama seperti serealia jagung dan gandum bisa dijadikan makanan pokok pengganti nasi dengan nilai gizi tinggi. Jali memiliki varietas berbeda, ada yang dapat dimakan ada juga yang hanya dibuat untuk perhiasan atau kerajinan.

Tanaman hanjeli ini sebenarnya sudah lama dikenal di masyarakat. Namun Jali ini dulu tidak ditanam sebagai tanaman pokok hanya sebagai tanaman tumpangsari, dan seiring perkembangan jaman sebagian masyarakat mulai enggan menanam tanaman ini, karena waktu panen yang cukup lama yaitu 6 bulan, sehingga tidak begitu populer dikalangan petani sekarang. Namun sebenarnya, di negara-negara lain seperti Jepang, China, Malaysia dan Thailand, tumbuhan serealia ini menjadi makanan yang sering dikonsumsi masyarakatnya baik untuk dijadikan bubur, dijadikan campuran minuman, maupun dijadikan menu sarapan.

Hanjeli (barley) dapat tumbuh hampir di berbagai daerah, Hanjeli dapat tumbuh di dataran tinggi maupun dataran rendah, Tanamah ini juga toleran terhadap suhu dingin, tanah asam ataupun basa dan mampu beradaptasi di daerah tropis kering. Sehingga tanaman ini patut dikembangkan diberbagai daerah di indonesia.

Manfaat Hanjeli (Barley) untuk kesehatan

Disamping sebagai makanan, pakan ternak, dan kerajinan, jali juga digunakan dalam pengobatan. Seluruh bagian tumbuhan jali dapat dipergunakan baik akar, batang, maupun daun sebagai obat, diantaranya untuk mengobati penyakit ginjal, hati, perawatan paru-paru, termasuk bronkitis, radang selaput dada, pneumonia, abses paru, hydrothorax, kanker paru-paru, kanker payudara, radang kandung kemih, peluruh air seni, keputihan, masalah menstruasi, sakit kepala, gigitan serangga, penyakit kulit, gangguan alergi, mengobati disentri, diare, cacingan, gonorrhoea, radang usus buntu, sakit perut, melancarkan buang air besar, rematik, dan diabetes. (Grubben dan Partohardjono 1996; Burnette 2012; Koh et al. 2009; Dalimartha 2008; Waraluck et al. 2011).


Tabel: Kandungan Energi, Nutrisi Jali dan beberapa Biji Serealia dalam 100 gram porsi yang dapat dimakan. 

(Lim, 2013)


Hanjeli/Jali memiliki bahan aktif yang disebut coixenolide (anti kanker), dalam 100 g jali mengandung karbohidrat (76,4%), protein (14,1%), serta lemak nabati (7,9%), dan kalsium (54 mg) serta kandungan lainnya. Berikut manfaat lain yang kami rangkum dari berbagai sumber:

  • Mengontrol Kadar Gula Darah

Barley atau hanjeli dikenal sangat bermanfaat untuk mengontrol gula darah. Selain itu hanjeli ini juga bisa dibuat suplemen ketika mengalami hipoglikemia atau kondisi gula darah rendah. Sehingga Hanjeli atau Barley ini sangat aman dikonsumsi oleh penderita diabetes.

  • Mempercepat Proses Penyembuhan Luka

Hanjeli atau barley ini bisa digunakan sebagai ramuan untuk penyembuhan luka, baik luka luar maupun luka setelah operasi. Bahkan hanjeli atau barley ini bisa untuk konsumsi ibu yang sedang hamil, pasca melahirkan, menyusui, bahkan sebagai makanan pendamping asi bagi anak.

  • Menurunkan berat Badan (diet)

Jika anda makan hanjeli sedikit saja (seperempat atau setengah porsi makan nasi) anda akan merasakan kenyang yang sama dan mendapatkan energi yang cukup. Hanjeli atau barley memiliki kandungan serat yang tinggi dan mengandung indeks glikemik rendah sehingga membantu kita kenyang lebih lama. sehingga bisa membantu menahan nafsu makan dan menyeimbangkan berat badan.

  • Menetralisir Radikal Bebas

Kondisi saat ini, dibalik segala kemudahannya, sebenarnya banyak juga sisi negatifnya, diantaranya adalah yang terhirup atau dikonsumsi sehari hari yang sebenarnya dapat membawa dan memasukkan radikal bebas kedalam tubuh kita. Hanjeli atau Barley mengandung tokotrienol yang sangat tinggi. kandungan ini dapat berfungsi sebagai antioksidan alami dan akan membantu menangkal radikal bebas dalam tubuh, sehingga dapat mengurangi resiko penyakit jantung dan kanker.

  • Peluruh air seni

Bagi anda yang memiliki permasalahan buang air kecil, haid tidak lancar, panas dalam dan lainnya. menyajikan hanjeli sebagai salah satu makanan anda adalah solusi yang tepat.



Tentunya masih banyak manfaat hanjeli ini yang tidak akan cukup ditulis dalam artikel ini.

Penanaman Hanjeli (Barley) di Ranting NU Mekarmulya

Penanaman Hanjeli / Barley di desa mekarmulya sudah dimulai sejak akhir tahun 2019. Program ini dimotori oleh Ky Nasuha Masrur, beliau termasuk salah satu jajaran kepengurusan Suriyah di MWC NU pamarican.

Program Menanam hanjeli ini telah telah dilaksanakan oleh lebih dari 50 petani di Desa mekarmulya. Kebanyakan petani, mereka menanam di sawah sawah kering yang susah di aliri air, karena kebanyakan sawah di desa Mekarmulya adalah sawah tadah hujan, sehingga keberadaan air sangat tergantung pada curah dan musim hujan. Ada petani yang menanam secara tumpang sari ada juga yang dikhususkan hanya ditanami hanjeli.


Sedangkan kami, Ranting NU Mekarmulya, juga menanam di lahan seluas 250 m² yang dikelola oleh Kader Penggerak NU Mekarmulya, bersama muslimat, fatayat dan GP. Ansor.


Penananaman Hanjeli (Barley) dengan sistem 3 in 1

Hanjeli (barley) hampir dapat tumbuh di berbagai tempat, namun tentunya hasil dan cara pengolahan akan menjadi berbeda. Walau dapat tumbuh di semua tempat, budidaya hanjeli harus dilakukan secara benar agar hasil panen maksimal. Sistem penanaman Hanjeli yang kami kerjakan kami sebut dengan sistem 3in1, yaitu Satu kali tanam untuk 3 kali panen. secara singkat, berikut tahapan-tahapan budidaya hanjeli yang harus dilakukan:

  • Persiapan Lahan

Hanjeli/Barley bisa ditanam di tanah sawah maupun di tanah darat, Penanaman juga bisa dikhususkan atau dibuat tumpang sari. Untuk pengolahan tanah sawah kering, yaitu sawah tadah hujan yang sudah tidak teraliri air akan lebih mudah dan sangat baik bagi pertumbuhan hanjeli, karena tumbuhan hanjeli/jali membutuhkan sinar matahari sepanjang hari.



Gambar: Persiapan Lahan untuk penanaman Hanjeli (barley)

Untuk persiapan lahan cukup melakukan penggemburan baik dengan garpu atau dengan traktor darat dan akan lebih baik jika disertai dengan pemberian pupuk kandang atau kompos guna memperbaiki struktur tanah dan memperkaya nutrisi tanah. sebaiknya diamkan tanah selama 1-2 minggu agar dapat menyerap kandungan pupuk kandang dengan sempurna.

  • Penanaman Hanjeli (Barley)

Setelah persiapan lahan dilakukan, selanjutnya adalah persiapan benih. Agar benih dapat tumbuh seragam, maka dilakukan perkecambahan dengan cara merendah benih hanjeli selama 1 malam lalu tiriskan dan simpan selama 1-2 hari sampai terlihat tumbuhnya akar.



Gambar: Penanaman Hanjeli (barley)

Setelah biji tumbuh, baru dilakukan penanaman dilahan yang sudah dipersiapkan dengan jarak tanam 60 cm x 40 cm dan setiap lubang tanam hanya diisi 1 biji yang telah tumbuh akarnya.

  • Pemupukan dan Penyiangan

Penyiangan harus dilakukan setalah tanaman berusia 2 minggu – 1,5 bulan, karena setelah usia hanjeli/barley satu bulan setengah, dia akan menumbuhkan anakan – anakan baru, sehingga diperlukan pupuk tambahan untuk membantu agar pertumbuhan anakan maksimal.

  • Panen Henjeli (barley)

Dengan sistem 3in1, panen hanjeli dilakukan 3 kali. Panen pertama dilakukan setelah hanjeli berumur 6 bulan. Lalu pada panen pertama ini, rumpun hanjeli tidak dipangkas semua, disisakan sekitar 20 cm agar nanti tumbuh anakan baru yang akan menghasilkan panen lebih cepat. Panen kedua dilakukan setelah Hanjeli berumur sekitar 3 bulan setelah panen pertama, panen ketiga pun sama polanya seperti panen kedua. Sehingga dalam 1 tahun hanjeli bisa dipanen 3 kali dan hanya satu kali penanman.



Gambar: Pertumbuhan hanjeli setelah dilakukan panen pertama.

Pengolahan dan Pemasaran Hanjeli (Barley)

Hanjeli (Barley) dapat diolah menjadi berbagai sajian yang lezat dengan kandungan gizi yang tinggi. Pengolahan Hanjeli ini hampir sama dengan pengolahan beras ketan. Diantara Penyajian dan pengolahan yang telah kami lakukan adalah:

  • Sebagai campuran beras, atau dimasak sendiri sebagai nasi Hanjeli
  • Sebagai campuran makanan sereal
  • Dibuat Bubur hanjeli
  • Dibuat tape hanjeli
  • Sebagai bahan dasar berbagai macam kue.

Gambar: Bubur Hanjeli

Selain itu kami juga memasarkan produk produk hanjeli (barley) ini, jenis produk yang telah kami pasarkan adalah Beras Hanjeli TAJALI. Juga kami akan memasarkan produk olahan lainnya berupa minuman hanjeli, baik serbuk atau berupa minuman botol (barley drink).


Harapan dari petani Hanjeli (Barley)

Dengan segala keterbatas, kami bersyukur karena kami dapat menjalankan program penanaman Hanjeli (barley) ini dengan hasil yang cukup memuaskan. Namun, permodalan yang dibutuhkan sangat jauh dari cukup untuk terus bisa mengolah dan memasarkan produk Hanjeli ini. Selain itu, kami juga mengharapkan perhatian, dukungan dan bimbingan dari Nahdlatul ulama di semua tingkatan baik MWC, PC, Pengurus Wilayah maupun PBNU agar apa yang kami lakukan bisa terus dikembangkan sehingga mampu membangun ekonomi umat, juga perhatian dari pemerintah dan pihak – pihak yang mempunyai otoritas dalam bidang pertanian.

de2wa

Posting Komentar untuk "Menanam Hanjeli (Barley), Membangun Kemandirian Ekonomi Ditengah Pandemi"